Bisnis Makanan Ringan

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa bisnis makanan ringan unik menjadi salah satu bisnis yang mulai dipertimbangkan. Bahkan banyak yang beranggapan bahwa hasil dari bisnis kreatif ini dinilai cukup bisa bersaing. Hal ini dibuktikan dari pengalaman seorang pengusaha muda asal Thiland, Top Ittipat.

Siapa Top Ittipat? Dirinya adalah salah satu pengusaha muda yang memiliki bisnis jualan makanan ringan terkenal di negara asalnya Thailand bernama Tao kae Noi. Mungkin Anda sudah mendengar perjalannya dari film atau buku biografinya. Yup! The Billionarie adalah film mengkisahan perjalannya menjadi seoarang kaya raya dan sudah ditayangkan pada tahun 2011 silam. Meskipun sudah lama, namun banyak pesan moral yang dapat kita amalkan ke kehidupan kita sendiri bila ingin bernasip sama dengan dirinya.

Bagaimana Top Ittipat menjalankan bisnis makanan kecil yang dirintisnya pada umur 19 tahun? Dan apa yang membuat dirinya bisa sukses seperti saat ini? Sebelum mengetahui hal itu, mari kita kenalan dengan pria yang memiliki nama asli Itthipat Peeradechapan. Lahir di Thailand, pria yang sering disapa Top ini sebelumnya adalah seorang gamer yang memanfatkan hobinya untuk mendapatkan penghasilan. Dirinya menjual beberapa properti game seperti senja yang sudah dirinya hasilkan selama bermain game.

Baca Juga: Berbagai Contoh Bisnis Makanan Ringan Yang Menguntungkan

Merasa sudah mampu menghidupi dirinya sendiri dengan hobinya, membuat Top tidak memikirkan pendidikan. Dirinya sering kali dicap remeh oleh guru sekolahnya. Sehingga ia memutuskan untuk berhenti dari sekolah dan memutuskan untuk beralih menjadi penjual kacang di mall yang sedang tren kala itu. Berbeda dengan dirinya, kakak-kakak Top berhasil dalam dunia pendidikan dan mereka mendapatkan pekerjaan yang mapan di China.

Perjalanan kehidupan tentu tidak pernah mulus, tak lama kemudian keluarganya dirundung masalah. Bisnis ayahnya mengalami kebangkrutan dan memiliki hutang sebesar 40 Bath kepada bank. Dengan hutang kredit yang fantastis ini, membuat dirinya dan keluarga perlu migrasi ke China mengikuti kakaknya.

Namun Top malah menolak, dan memutuskan untuk tetap tinggal di Thailand melanjutkan bisnis kacangnnya. Usahanya yang didirikan terbukti berkembang dan dapat menghasilkan pendapatan sebesar 300.000 bath per bulan. Namun, kemudian manajemen mall tempatnya buka usaha memutuskan untuk melarang penggunaan mesin panggang uintuk kacang karena sebuah alasan. Alhasil profit bisnisnya terjun bebas, sampai dirinya memutuskan untuk gulung tikar.

Satu demi satu halangan datang bergantian, Top masih belum menyerah. Sampai di satu titik dirinya memiliki ide untuk mencoba peruntungan di bisnis makanan ringan unik dari rumput laut. Ide ini terinspirasi saat dirinya ditawarkan cemilan makanan ringan tersebut. Meskipun sudah ada, namun masih belum ada yang membuat produk tersebut secara retail. Berbagai trial dan error ia lalui saat membuat ulang sajian tersebut. Hingga suatu saat dirinya berhasil membuat snack rumput laut kering buatannya sendiri. Setelah itu, ujian terberat lain yang harus ia lalui adalah bagaimana caranya memasukan produk miliknya ke toko retail besar.

Top mencoba kembali peluang pelajaran-pelajaran pemasaran di sekolahnya. Singkat cerita dirinya mendapatkan pemasaran gerilya. Dia memaknai pemasaran ini sebagai pemasaran melalui jaringan ritel yang sudah ada. Jadi produknya diperjualbelikan di toko-toko ritel seperti Seven Eleven. Untuk mendapatkan kontrak pemasaran, Top berupaya mati-matiaan untuk bertemu dengan petinggi toko kelontong modern tersebut. Sampai akhirnya dirinya mendapatkan apa yang ia inginkan. Namun belum selesai sampai sana saja, karena untuk memenuhi kontrak tersebut top harus memastikan produksi dapat tercapai dan terkirim tepat waktu.

Karena membutuhkan modal yang tidak sedikit, dia pun mencoba pinjam modal di bank. Tapi beberapa bank menolak mentah-mentah pengajuan kreditnya. Hal ini hampir membuatnya putus asa, namun akhirnya adalah salah satu bank yang bersedia memberikannya pinjaman. Singkat cerita dengan modal tersebut dirinya membuat pabrikan kecil dan berhasil memenuhi kontrak yang telah disetujuinnya.

Baca Juga: Ide Bisnis Kuliner dengan Modal Kecil di Tahun 2018

Sifat ambisiusnya ini ternyata membuahkan hasil sesuai yang diinginkan. Kisahnya pun menginspirasi mungkin hampir semua pengusaha dan calon pelaku usaha. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari perjalanan sukses Top Ittipat. Berikut beberapa diantaranya:

Top mengajarkan kita kegigihan akan membuahkan hasil yang maksimal

Bisnis makanan ringan unik yang dijalankan Top bukan didapatkan dengan cara instan. Sifatnya yang gigih membuat dirinya menjadi salah satu pengusaha termuda yang kini memiliki lahan untuk budidaya rumput laut hingga berhektar-hektar. Kami mengutip pesan yang ia sisipkan di dalam film biografinya, seperti ini “Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah sudah”. Jadi itulah salah satu pemikiran yang dirinya tanamkan selama ini.

Takdir bukan ditentukan dari keberutungan Anda tapi kerja keras

Mau bagaimana, takdir saya memang hanya bisa seperti ini, bukan seperti mereka yang memiliki bisnis di mana-mana. Mungkin diantara Anda pernah memiliki pemikiran demikian. Jika Anda hanya berserah menerima takdir tanpa berusaha tentu sukses tidak akan pernah Anda dapatkan. Lalu bagiamana yang benar? Ubah mindset Anda menjadi “Kalau terus begini, kapan mau suksesnya.” Dengan pandangan sperti itu, seraya Anda akan terus terpancing untuk melakukan sesuatu yang baru.

Terus belajar dan berinovasi

Belajar dari pengalaman adalah salah satu kunci sukses Top. Bagaimana tidak pemuda yang tadinya adalah seorang gamer menjadi pengusaha sukses. Seseorang yang seperti ini tentu jarang sekali ada, namun karena dirinya terus belajar dan mencoba, ia menemukan banyak hal dalam proses trial and error yang dirinya lewati.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here

1 + nine =

79 − 74 =